T E R T I P U
(Sikarang Batukapur)
Sampai sekarang tetap membawa kabar yang sama.
Yang menyenangkan tentunya.
Sampai aku terlalu percaya.
Hingga tak kulewatkan memastikan kabar itu, setiap waktu.
Kabar tentang wajahku, posturku yang selalu sama di sana.
Kaca hitam samping rumah,
Pembawa kabar indah,
menyenangkan,
Kau ungkapkan aku sebagai Arjuna
pada saat itu.
Tadipun masih sama, katamu aku Arjuna.
Aku dan Arjuna tak jauh berbeda.
Geram hatiku,
Ingin aku melebihi Arjuna,
Arjuna tak boleh lebih dari aku.
Siapa yang mau mengabarkan tentang
itu.?
Maka kucari cermin bening di pintu almari.
Kini aku tak lagi geram, melainkan marah bukan kepalang.
Lantas siapa yang salah, kalau gambarku di cermin seperti Bagong anak
Semar ?
Spontan cermin kupukul, pecah berhamburan
Bohong……bohong….bohong
Aku tertipu
. Pati
Utara, 16 Februari 2015
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
M I M P I
(Sikarang Batukapur, makhluk dungu penggembala angin)
Kata pujangga, itu bukanlah warna biasa
Namun sebuah tangga langit yang membawamu turun ke sini, menemuiku.
Namanya bianglala,
yang akan ada dengan tiba-tiba, di zona nan jauh,
di kerajaan dewa Sang Kama Jaya.
Kau tapakkan kakimu di anak tangga itu, warna demi warna,
Tanpa jejak yang bisa dilacak.
Pesanpun tiada.
Siapapun tak bakal tahu, apa maumu hadir di sini menemuiku, karna yang
ada tak lebih dari bayang-bayang.
Hanya alam ilusiku saja yang merekayasa, agar aku tak kecewa.
Kuperankan kau sebagai insan kayangan yang mau mengelak sebuah
kelaziman maupun perbedaan.
Hingga apapun boleh terjadi, karena kehendak-Nya.
Dan tiada prahara yang mempertentangkan.
Kau tahu…?
Itu mauku, karna mungkin bukan maumu.
Dan pada akhirnya akupun kecewa,
setelah mencubit tangan dan
kaki, kubuka mata, kepala sakit terbentur lantai, terjatuh dari tempat tidur.
Oh, mimpi…………………………………………………………..
Pati
Utara, 16 Februari 2015
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 Response to "PUISI-PUISIKU"
Posting Komentar