HIKMAH KESEHATAN PADA PUASA
13 Juni 2016 15:36 WIB (Dibaca :
686)
Oleh : dr. H. Agus Taufiqurrohman,
M.Kes, Sp.S
Alhamdulillaah
kita bisa ketemu dengan bulan ramadhan kembali, berarti kita kembalai
menjalankan ibadah puasa. Ibadah puasa akan banyak memberikan manfaat kesehatan
bagi kita yang mengamalkannya. Beberapa studi telah dilakukan tentang hubungan
puasa dengan kesehatan. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa puasa
sebagaimana yang disyari’atkan Islam memberikan dampak yang baik terhadap
kesehatan. Diantara hikmah kesehatan ibadah puasa adalah :
1.
Memberikan kesempatan organ lambung beristirahat.
Puasa
yang dilakukan kurang lebih empat belas jam perhari akan memberikan kesempatan
organ lambung beristirahat, sekaligus memberikan kesempatan sel-sel untuk
memperbaiki diri setelah dipakai kurang lebih sebelas bulan. Sebagaimana
difahami, semua organ tubuh membutuhkan kesempatan istirahat agar tidak mudah
mengalami kemunduran fungsi. Dengan duduk kaki beristirahat. Dengan tidur mata,
punggung, tangan dan kaki beristirahat. Bagaimana dengan organ lambung?
Hanya
dengan tidur saja organ lambung belum tentu beristirahat, terlebih jika sebelum
tidur diisi makanan terlebih dahulu. Organ pencernaan ini dapat beristirahat
jika berpuasa. Dalam waktu sekitar sepuluh jam sesudah makan, makanan
meninggalkan lambung. Dengan demikian jika puasa empat belas jam maka akan
memberikan kesempatan beristirahat pada lambung kita sekitar empat jam.
2.
Terhindar dari sakit maag
Sakit
maag (gastritisfunsional ) adalah gangguan lambung atau kondisi
patologis lambung yang disebabkan karena kondisi lambung yang terlalu asam.
Asam lambung sendiri selain berfungsi untuk proses pencernaan makanan, juga
berfungsi untuk membunuh kuman yang merugikan. Kadar asam dalam lambung harus
dalam keadaan yang seimbang. Pada keadaan tertentu, dapat terjadi keadaan asam
lambung berlebihan. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya sakit maag atau gastritis
fungsional. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi asam lambung
yang tidak seimbang dan sering disebut sebagai faktor risiko gastritis/maag,
dua yang dominan adalah kecemasan dan pola makan yang tidak teratur.
Orang
yang berpuasa akan terhindar dari dua faktor risiko sakit maag di atas, yaitu;
a.
Terhindar dari pola makan yang tidak teratur.
Orang yang berpuasa dengan benar akan memiliki jadwal – pola
makan yang sangat teratur. Sebagaimana Rosul mengajarkan orang berpuasa
dituntunkan untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.
Dari Sahl bin Sa’ad, Rosululloh bersabda : “ Orang
akan dalam keadaan baik (sehat) selama menyegerakan berbuka”. ( HR Bukhori dan
Muslim).
Dalam hadits lain dijelaskan:
Dari Anas bin Malik, Rosululloh bersabda :” Makan sahurlah
kamu sekalian, karena dalam makan sahur itu terdapat barokah”.( HR Jamaah Ahli
Hadits ).
Berdasarkan hadits di atas tuntunan puasa dalam Islam adalah
menyegerakan berbuka dan senantiasa makan sahur. Dengan begitu orang berpuasa akan
memiliki pola makan yang teratur, sehingga terhindar dari salah satu faktor
risiko sakit maag.
b. Terhindar dari kecemasan/stres.
Dalam keadaan emosi yang tidak stabil, kecemasan/stres,
tubuh dapat mengeluarkan asam lambung yang berlebihan. Hal ini dapat
menyebabkan kondisi lambung yang terlalu asam dan mengakibatkan terjadinya
sakit maag. Dengan berpuasa orang akan menjadi tenang, terhindar dari kecemasan
karena semakin dekat dengan Yang Maha Kuasa.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Bukhori.
]Barang siapa berpuasa di bulan Romadlon karena iman
dan mengharap pahala, maka dia akan diampuni dosanya yang telah lalu. (HR
Bukhori).
Dalam Hadits lain :
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut
Arroyan, orang yang berpuasa masuk pintu itu pada hari kiamat, tak satupun
masuk lewat pintu itu kecuali orang yang berpuasa. (HR. Bukhori).
Dalam hadits lain juga diterangkan bahwa bagi orang yang
berpuasa juga akan mendapatkan dua kegembiraan, yaitu kegembiraan di kala
berbuka dan kegembiraan di kala menghadap Alloh nanti untuk menerima pahala
atas amalan puasanya.
Dari
uraian diatas menunjukkan bahwa bahwa faktor risiko terjadinya sakit maag tidak
dijumpai pada orang yang berpuasa. Hikmah lain dari berpuasa adalah memberikan
kesempatan istirahat bagi organ pencernaan dan membangun sel-sel baru yang
berguna bagi penyembuhan luka di saluran pencernaan. Sehingga salah satu terapi
pada penderita maag kronis, atau tukak peptik adalah dengan berpuasa.
3.
Terhindar dari kegemukan.
Makanan
dalam perut akan mengalami proses pencernaan selama 8-10 jam, sedang puasa
Romadlon rata-rata di Indonesia adalah 14 jam. Maka selama 4 jam terakhir tubuh
akan berusaha mencari sumber tenaga, yaitu dengan merombak cadangan energi yang
ada, misalnya lemak.
Lemak
dalam tubuh, dalam jumlah tertentu diperlukan sebagai sumber zat nutrisi, dan
sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ tertentu. Bila lemak terdapat
dalam jumlah yang berlebih maka akan menimbulkan dampak penyakit. Misalnya
penimbunan lemak di bawah kulit akan menimbulkan kegemukan. Beberapa penyakit
juga dihubungkan dengan kegemukan, misalnya tekanan darah tinggi,
hiperkolesterolemia, penyakit diabetes mellitus, penyakit pembuluh darah dan
lain-lain, yang dapat menimbulkan komplikasi stroke, penyakit jantung koroner.
Dengan
berpuasa, cadangan lemak yang tidak fungsional dirombak sehingga menurunkan
risiko penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kegemukan di atas.
4.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Sebagaimana
dijelaskan di atas, orang berpuasa akan menjadi tenang karena kedekatannya pada
Alloh, terhindar dari stress. Orang yang hidupnya tenang akan meningkatkan
kekebalan tubuh. Setiap manusia memiliki komponen kekebalan tubuh alami, salah
satunya adalah natural killer cells, sel pembunuh alami terhadap
berbagai penyebab penyakit. Natural killer cell ini akan lebih aktif
pada orang orang yang tenang emosinya.
Selain
itu, selama Romadlon ummat islam diperintahkan untuk qiyamul lail,
sebagaimana tertera dalam hadits :
Dari
Abu Huroiroh RA. Rosululloh bersabda : “ Barang siapa menunaikan qiyam Romadlon
dengan penuh keimanan dan mengharap ridlo dan pahala dari Alloh, akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu”.( HR Bukhori dan Muslim ).
Penelitian
di Surabaya terhadap orang yang rajin sholat lail menunjukkan kadar kortisol
darah pelaku sholat lail dengan baik menunjukkan angka lebih rendah dibanding
yang sholat lailnya tidak baik atau yang tidak sholat lail. Kadar kortisol
darah yang rendah menunjukkan kekebalan tubuh yang tinggi.
5. Hipertensi Lebih Terkontrol
Penelitian
yang dilakukan oleh Probosuseno dkk (2000), menunjukkan dari sampel 44
orang, puasa dapat menurunkan tekanan darah dan berat badan. Penurunan tekanan
darah cukup besar pada sampel penderita hipertensi. Penurunan tekanan darah dan
berat badan tampak nyata pada hari ke 7 dan ke 14 sedang hari
ke 21, 28 tekanan darah relatif stabil. Penurunan tekanan darah kemungkinan
pola makan yang lebih teratur serta kondisi emosi yang lebih stabil.
TIPS
AGAR TETAP SEHAT DAN BUGAR SELAMA PUASA
Makan
sahur. Laksanakan anjuran nabi Muhammad
SAW untuk mengakhirkan makan sahur. Menu sahur sebaiknya dapat diatur yaitu
dengan memenuhi menu seimbang yang mengandung unsur nutrisi lengkap ;
karbohidrat, protein, lemak vitamin, serat dan mineral.Pilihlahkarbohidrat
komplek atau jenis makanan dengan indek glikemirendah sehingga dapat
mempertahankan kadar gula darah lebih lama. Protein perlu dikonsumsi dalam
jumlah yang cukup pada saat sahur, mengingat protein diubah menjadi energi
dalam waktu yang relatif lama. Ini bisa kita dapatkan dari lauk pauk.
Konsumsilah air dalam jumlah yang cukup.
Buka
puasa. Nabi memberi contoh berbuka dengan
yang manis, yakni dengan kurma. Ini sesuai dengan prinsip kesehatan, makanan
manis akan cepat diubah menjadi energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
setelah puasa 14 jam. Konsumsilah air dengan cukup ketika berbuka. Sebaiknya
tidak makan terlalu cepat dan tidak berlebihan dalam berbuka, karena lambung
yang semula kosong dapat mendadak meregang sehingga dapat menimbulkan rasa
sakit. Mulailah berbuka dengan kurma, makanan ringan dan air secukupnya,
kemudian sholat maghrib terlebih dahulu. Baru kemudian makan dalam jumlah yang
cukup. Tetaplah dengan menu seimbang, yakni memenuhi kebutuhan energi, protein,
vitamin serat dan mineral.
Olahraga. Olah raga boleh dan sebaiknya tetap dilakukan pada waktu
berpuasa. Perlu diatur intensitas dan waktu. Olah raga yang banyak menimbulkan
keringat, sebaiknya dilakukan pada sore hari atau malam untuk menghindari
terjainya dehidrasi (kekurangan cairan).
IKHTITAM
Ajaran
puasa yang dibawa oleh nabi muhammad SAW mengandung hikmah yang besar dalam
bidang kesehatan, sebagaimana dijabarkan di atas. Namun demikian, tujuan puasa
bukanlah agar manusia menjadi sehat saja, namun tujuan berpuasa adalah agar
manusia mendapatkan ridlo Alloh menjadi orang bertaqwa, sebagaimana firman
Alloh dalam surat Al Baqoroh 183.
Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ( QS. Al Baqoroh ; 183)
KEPUSTAKAAN
:
1. Dahlan,
Z. (penerjemah). Al Qur’an dan Terjemahan Artinya, UII Pres, 2006
2. Falah, M,
Tuntunan Ibadah di Bulan Romadlon, Majlis Tabligh PWM DIY, 2006
3. Sholeh,
M, Agama Sebagai Terapi, Pustaka Pelajar, 2005
4. Su’dan, Al
Quran dan Panduan Kesehatan Masyarakat, PT Dana Bakti Primayasa, 1997.
Related Posts: